Demam Piala Dunia 2014 di Brazil telah hinggap di Indonesia. Selama satu bulan penuh seluruh pertandingan di Brazil akan disiarkan secara langsung di Indonesia, apalagi stasiun televisi swasta di Indonesia pun menjalin kerja sama dengan FIFA untuk secara eksklusif menayangkan 64 pertandingan yang terjadi di Brazil. Perbedaan waktu antara Brazil dan Indonesia membuat pertandingan yang digelar pada siang dan sore hari di Brazil menjadi malam dan dini hari di Indonesia. Dampak negatif yang akan terjadi adalah menurunnya produktivitas kerja akibat para karyawan menonton Piala Dunia.
Akan tetapi, hal tersebut tidak mengurangi antusiasme para pencinta sepak bola di Indonesia. Bahkan, demam Piala Dunia pun tidak mengenal gender. Para wanita pun rela begadang, baik untuk mendukung tim kesayangan maupun sekadar nonton bareng bersama teman-teman.
Produktivitas Kerja
Namun, dampak yang tidak disadari adalah pada siang hari mereka akan terasa lebih mengantuk akibat begadang. Dikhawatirkan hal tersebut akan mengganggu kinerja di perusahaan—apabila sudah bekerja.
Untungnya, sebagian pertandingan Piala Dunia akan digelar bersamaan dengan bulan Ramadan, dan para pekerja bisa melakukan sahur sambil menonton pertandingan. Selain itu, biasanya pada bulan Ramadan jam masuk kerja akan dimundurkan sedikit sehingga ada sedikit tambahan waktu bagi para pencinta bola untuk tidur pagi lebih lama.
Selain terganggu karena banyaknya pekerja yang datang terlambat ke kantor akibat menonton pertandingan bola pada dini hari, produktivitas pekerjaan juga menurun akibat para pekerja asyik membicarakan mengenai hasil pertandingan tadi malam. Atau, bagi pekerja yang terlewat menonton pertandingan semalam, akan meluangkan waktu setidaknya setengah jam untuk melihat cuplikan pertandingan dan gol-gol yang terjadi pada pertandingan semalam di Internet.
Hasil Survei
Berdasarkan survei yang dilakukan oleh perusahaan rekrutmen online GulfTalent terhadap penduduk di Timur-Tengah, jadwal pertandingan Piala Dunia yang ditayangkan bukan pada jam kantor, melainkan pada malam hingga pagi hari, cenderung berdampak pada produktivitas kerja menurun. Hasil survei GulfTalent menunjukkan bahwa 89% karyawan berencana untuk menonton beberapa pertandingan.
Survei tersebut juga melaporkan cara pekerja untuk menyeimbangkan waktu istirahat dengan waktu kerja yang terpotong akibat menonton Piala Dunia. Sekitar 1 dari 10 responden menyatakan akan terlambat masuk kantor karena ingin tidur pagi lebih lama. Jumlah responden yang sama juga menyatakan akan mengambil cuti dibanding datang telat ke kantor.
Sementara itu, sebanyak 3% responden akan berpura-pura sakit agar dapat menggunakan izin sakit. Namun, 31% persen responden menyatakan rela memotong waktu tidur mereka untuk menonton pertandingan Piala Dunia tanpa harus datang telat ke kantor.
Dari hasil survei ini juga diketahui bahwa ada beberapa manajer kantor yang juga pencinta sepak bola untuk membolehkan bawahannya begadang menonton pertandingan dan datang telat ke kantor. Beberapa manajer mengatakan bahwa ajang Piala Dunia ini akan dijadikan kesempatan untuk membangun kerja sama tim dengan membuat kompetisi menarik yang terkait Piala Dunia.
Dampak di Dunia
Menurunnya produktivitas kerja akibat Piala Dunia ternyata tidak hanya terjadi di Indonesia. Berdasarkan survei yang melibatkan 100 pekerja bisnis di Inggris oleh perusahaan penyedia jasa telekomunikasi dan IT Coms plc, bergulirnya Piala Dunia di Brazil berdampak pada hilangnya 250 juta jam kerja di Inggris. Hal tersebut juga berefek pada meningkatnya keterlambatan pekerja, ketidakhadiran, produktivitas menurun, atau banyak berdiskusi mengenai hasil pertandingan di tempat kerja.
Survei terpisah yang dilakukan oleh perusahaan hukum ELAS menyatakan bahwa dampak Piala Dunia terhadap para pekerja di Inggris adalah hilangnya 4 miliar poundsterling produktivitas.
Di benua lain, yakni Amerika Serikat, Piala Dunia 2014 berdampak pada hilangnya US$ 12,17 juta produktivitas kerja. Menurut survei yang dilakukan oleh InsideView, sekitar 26% menyatakan bahwa akan meluangkan waktu untuk menonton pertandingan ketika jam kerja, 17% menyatakan akan kerja setengah hari, 6% akan mengambil cuti tahunan, dan 3% akan izin sakit.
Tips Untuk Para Karyawan
Namun, tidak selalu Piala Dunia memberikan dampak negatif terhadap produktivitas para karyawan pencinta sepak bola. Anda harus pintar-pintar menyiasati agar produktivitas tidak terganggu akibat begadang menonton pertandingan Piala Dunia.
Berikut ini adalah beberapa tips untuk para pekerja kantoran yang menggandrungi Piala Dunia 2014 agar produktivitas di kantor tidak menurun.
1. Atur waktu
Aturlah waktu istirahat dan jam tidur Anda agar cukup sehingga pada keesokan harinya Anda tetap segar untuk kembali bekerja di kantor.
2. Pilih pertandingan
Tentu tidak seluruh 64 pertandingan Piala Dunia 2014 akan Anda saksikan bukan? Karena itu, pilih beberapa pertandingan besar saja yang Anda tonton sehingga Anda pun tidak terlalu kurang tidur karena setiap malam begadang. Akan lebih baik lagi apabila Anda hanya menonton tim yang Anda sukai. Selain itu, Anda tidak perlu khawatir ketinggalan berita hasil pertandingan yang tidak Anda tonton. Anda dapat meluangkan waktu ketika jam istirahat di kantor untuk melihat kembali cuplikan dan gol-gol yang terjadi pada pertandingan yang terlewat ditonton.
3. Minum vitamin
Ketika usai begadang, jangan lupa untuk meminum vitamin atau pun suplemen lain agar badan tetap sehat dan segar. Selain itu, ketika menonton pertandingan pun usahakan tidak sambil meminum minuman beralkohol.
4. Jadikan motivasi
Jadikan semangat Anda ketika mendukung tim kesayangan dan menjagokan tim Anda itu motivasi untuk bekerja lebih baik dan meningkatkan produktivitas di kantor. Namun, jangan sampai Anda bersedih atau jadi malas bekerja hanya karena tim kesayangan Anda kalah dalam pertandingan.
5. Hindari taruhan
Umumnya para pria akan melakukan taruhan siapa juara Piala Dunia kali ini. Sebaiknya hindari taruhan yang berlebih karena akan merusak kondisi keuangan Anda apabila tim yang Anda pertaruhkan ternyata kalah. Apalagi kalau Anda sampai dikejar-kejar teman karena tidak membayar taruhan yang kalah itu, bisa jadi produktivitas kerja menurun lebih banyak lagi.
0 comments