Salam sahabat, dan semoga Rachmat Allah senantiasa dilimpahkan kepada kita semua terutama yang membaca tulisan singkat ini.
Terkadang kita sebagai hamba yang mengaku islam, tak jarang, atau mungkin ada yang tidak pernah membaca Al-Qur'an dalam 1 hari walaupun satu ayat saja. Yang menjadi pertanyaan untuk kita adalah, kita ini mau kemana? Lalau kitab (pentunjuk) acuan hidup kita apa? Kalau buku petunjuknya saja tidak kita baca....
Berikut ini ada sebuah kisah, kisah yang singkat Tentang Seorang kakek yang mengajarkan betap pentingnya membaca Al-Qur'an. Semoga kisah ini dapat membuka mata hati kita semua, dan dapat memberikan manfa'at untuk kita semua yang membacanya. Aamiin.
" Aku Ingin Seperti Kakek "
Seorang Muslim tua Amerika bertahan hidup di suatu perkebunan di suatu pegunungan sebelah timur Negara bagian Kentucky dengan cucu lelakinya yg masih muda.
Setiap pagi Kakek bangun lebih awal dan membaca Quran di meja makan di dapurnya. Cucu lelakinya ingin sekali menjadi seperti kakeknya dan mencoba untuk menirunya dalam cara apapun semampunya.
Suatu hari sang cucunya bertanya, ” Kakek! Aku mencoba untuk membaca Al-Qur’An seperti yang engkau lakukan tetapi aku tidak memahaminya, dan apa yang aku pahami aku lupa secepat aku menutup buku. Apa sih kebaikan dari membaca Al-Qur’An? Dengan tenang sang Kakek dengan meletakkan batubara di dasar keranjang, memutar sambil melobangi keranjangnya ia menjawab, ”Bawa keranjang batubara ini ke sungai dan bawa kemari lagi penuhi dengan air.”Maka sang cucu melakukan seperti yang diperintahkan kakek, tetapi semua air habis menetes sebelum tiba di depan rumahnya.
Kakek tertawa dan berkata, “Lain kali kamu harus melakukukannya lebih cepat lagi, ”Maka ia menyuruh cucunya kembali ke sungai dengan keranjang tersebut untuk dicoba lagi. Sang cucu berlari lebih cepat, tetapi tetap saja keranjangnya kosong sebelum ia tiba didepan rumah. Dengan terengah-engah, ia berkata kepada kakeknya bahwa mustahil membawa air dari sungai dengan keranjang yang sudah dibolongi, maka sang cucu mengambil ember sebagai gantinya.Sang kakek berkata, ”Aku tidak mau ember itu, aku hanya mau keranjang batu bara itu. Ayolah, usaha kamu kurang cukup", maka sang kakek pergi ke luar pintu untuk mengamati usaha cucu laki-lakinya itu.
Cucunya yakin sekali bahwa hal itu mustahil, tetapi ia tetap ingin menunjukkan kepada kakeknya, biar sekalipun ia berlari secepat-cepatnya, air tetap akan bocor keluar sebelum ia sampai ke rumah.
Sekali lagi sang cucu mengambil air ke dalam sungai dan berlari sekuat tenaga menghampiri kakek, tetapi ketika ia sampai didepan kakek keranjang sudah kosong lagi. Sambil terengah-engah ia berkata, “Lihat Kek, percuma!”
“Jadi kamu pikir percuma?” Jawab kakek.
Kakek berkata, “Lihatlah keranjangnya.”
Sang cucu menurut, melihat ke dalam keranjangnya dan untuk pertama kalinya menyadari bahwa keranjang itu sekarang berbeda. Keranjang itu telah berubah dari keranjang batubara yang tua kotor dan kini bersih, luar dalam.
“Cucuku,” ujar si kakek kemudian, “hal itulah yang terjadi ketika kamu membaca Al-Qur’an. Kamu tidak bisa memahami atau ingat segalanya, tetapi ketika kamu membacanya lagi, kamu akan berubah luar dalam. Itu adalah karunia dari Allah di dalam hidup kita.”
Salam Ukhuwah & Semoga Bermanfaat
Jazakallah
0 comments