Sabar adalah sebagian dari iman, ini adalah hadits Nabi Muhammad S.A.W, Untuk mengetahui makna dari hadits ini, mkaa kita harus memahami defisi dari kedua kata yaitu Iman Dan Sabar terkebih dahulu. Kata Iman itu merupakan gabungan Pembenaran (akan perkara-perkara yang harus diimani : Allah, para malaikat, para Nabi, dll) dan Amal Saleh. Dua hal ini (Pembenaran dan amal saleh) ini tak bisa dipisahkan. Karena amal saleh merupakan konsekuensi-logis (dampak yang pasti) adanya dari iman iman itu sendiri. Seseorang tak bisa dianggap beriman hanya dengan membenarkan adanya Allah, jika didalam faktanya ia masih sering berbuat maksiat dan melanggar apa di larang oleh agamanya. Demikian pula, sebaliknya, seseorang tidak bisa dikatakan beriman hanya dengan melakukan perbuatan baik, sedangkan didalam hatinya tak pernah membenarkan adanya Allah.
Itulah rahasianya mengapa didalam Al-Qur’an sering diulang atau banyak sekali banyak ayat yang mengaitkan antara iman dan amal sholeh sebagai contohnya "yaa ayyuhal ladziina aamanuu wa 'amiluushshaalihaat..." [Wahai orang-orang yang beriman dan beramal saleh..."]. Itu semua karena jika seseorang mengaku beriman, maka konsekuensi yang harus ia lakukan adalah ia harus beramal saleh dan menjalankan perintah Allah (Agama).
Kemudian apa itu sabar? Sabar adalah keteguhan hati/jiwa untuk menghindari nafsu (Semua di larang oleh Allah/Agamanya) yang cenderung menyeret ke dalam kemaksiatan.
Adapun ungkapan "Sabar Itu Sebagian Dari Iman" (makna sebuah hadis: "al-shabru nishful iimaan"),
Penjelasannya begini :
Karena iman adalah gabungan dari pembenaran dan amal sholeh atau amal baik, maka ia membutuhkan dua syarat yaitu keyakinan dan kesabaran.
Pertama Keyakinan, maksudnya adalah pengetahuan dan keyakinan kita akan adanya Tuhan, para malaikat, para nabi, dan perkara-perkara lain yang harus diyakini (sesuai pengetahuan kita dari ayat-ayat dan sunnah Nabi).
Kedua Kesabaran atau Sabar, maksudnya adalah amal perbuatan yang harus kita laksanakan dengan penuh keteguhan hati sesuai kerangka keyakinan kita. Karena keyakinan/pengetahuanlah yang bisa menunjukkan kita mana perbuatan baik (taat) dan mana yang jelek (maksiat).
Setelah kita tahu/yakin mana yang baik dan mana yang jelek, sebagai orang beriman, kita harus melakukan yang baik dan meninggalkan/menjauhi yang jelek. Singkat kata kita harus bertaqwa. Dan ketahuilah, takwa itu tak akan tegak tanpa adanya kesabaran atau sabar.
Seseorang yang melakukan kejelekan itu karena ia dijerumuskan oleh nafsu? Orang yang menumpuk kekayaan sampai lupa saudaranya yang membutuhkan karena ia terseret oleh nafsu keserakahannya sendiri, orang yang membenci orang lain itu karena dirinya dikuasai amarah atau merasa dirinya yang paling benar dan itu semua itu adalah nafsu. Dan masih banyak lagi contohnya. Untuk melawan semua itu semua jalanya adalah dengan kesabaran/keteguhan hati.
Bukankah sebenarnya semua orang sudah tahu dan sadar bahwa mencuri itu jelek?
Membenci atau mencaci orang lain itu tak baik?
Hanya saja ia tak memiliki keteguhan hati untuk melawan nafsunya hingga akhirnya ia terjerumus kedalam kemaksiatan.
Mari kita semua berlindung dari kemaksiatan dengan cara bersabar dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Semoga bermanfaat..
0 comments